Jumat, 06 Januari 2012

Pendidikan Islam (Al-Ghozali)

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
                   Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini,sangatlah penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam berbagai konsep-konsep pendidikan khususnya Al-Ghozali. Dalam pemikiran Al-Ghozali terdapat banyak sekali konsep-konsep pendidikan yang dapat kita aplikasikan di masa sekarang demi memajukan kualitas pendidikan saat ini, meskipun dari berbagai konsep pendidikan Al-Ghozali ada yang memerlukan suatu penyempurnaan.
                   Untuk itulah dalam makalah ini akan membahas dan mengkaji lebih dalam mengenai konsep-konsep pendidikan menerut Al-Ghozali yng akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
            1. Bagaimana biografi Al-Ghozali ?
            2. Karya-karya apa saja yang dihasilkan Al-Ghozali ?
            3. Bagaimanakah pemikiran pendidikan menurut Al-Ghozali ?
            4. Bagaimana metode pendidikan Al-Ghozali ?
       C. Tujuan Masalah
            1. Mengetahui biografi Al-Ghozali
            2. Mengetahui karya-karya Al-Ghozali
            3. Mengetahui pemikiran pendidikan menurut Al-Ghozali
            4. Mengetahui metode pendidikan Al-Ghozali




BAB II
PEMBAHASAN

A.    BIOGRAFI  AL- GHAZALI
Imam al-ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al-Ghazali[1] . beliau lahir pada tahun 450H/1058M Didaerah Khurasan ( Persia ) . sejak kecil, Al-ghazali senang dengan ilmu pengetahuan, ia memulai pendidikannya dengan diwilayah kelahirannya dengan mempelajari dasar-dasar pengetahuan selanjutnya ia pergi ke Nisyafur dan Khurasan yang merupakan kota pusat ilmu pengetahuan terpenting di dunia. Al- ghazali mempelajari teologi, hukum islam, falsafat, logika, sufisme dan ilmu-ilmu alam.

B.     Karya-Karya Al-Ghazali
Adapun karya- karya Al-ghazali adalah sebagai berikut:[2]
Ø  Ilmu kalam ( Ghayah Al- maram Fi Ilm Al-kalam )
Ø  Ilmu tasawuf ( Ikhya’ Ulum Al- din )
Ø  Ilmu hokum islam ( Al- musytasfa’ )
Ø  Ilmu filsafat ( Maqasidal-Falasifah dan Tahafud Al- Falasifah )
Ø  Mi’yar Al-ilm ( kriteria ilmu-ilmu )
Ø  Al-Munqidz min Al-dhal ( penyelamat dari kesesatan )
Ø  Al- ma’arif Al- aqliyah ( pengetahuan yang rasional )
Ø  Misykat Al- anwar ( lampu yang bersinar banyak )
Ø  Minhaj Al-abidin ( jalan mengabdikan diri pada Tuhan
Ø  Al-iqtishad Fi Al-itiqad ( moderasi dalam aqidah )
Ø  Mizam Al-‘Amal
                        Karena banyaknya keahlian yang dikuasai imam Al-ghazali ia mendapatkan berbagai macam gelar yang mengharumkan namanya seperti gelar Hujjatul Islam (pembela islam), syaikh Al- sufiyyin ( guru besar dalam tasawuf ) dan imam Al- murabbin (pakar bidang pendidikan).

C.     Pemikiran Pendidikan Al- Ghazali
Adapun pemikiran Al-ghazali termuat dalam 3 buku karangannya yaitu: [3]
Ø  Fatihat Al- kitab
Ø  Ayyuha Al- walat
Ø  Ikhya’ Ulum Al- din
Menurut pendapat imam Al-ghazali pendidikan yang baik merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ilmu dapat dilihat dari 2 segi ilmu yaitu :
Ø  Ilmu sebagai proses
Imam Al-ghazali membagi ilmu menjadi 3 yaitu
 ilmuHissiyah diperoleh manusia melalui pengindraan atau alat indra.
Ilmu Aqliyah  diperoleh melalui kegiatan berfikir atau akal
Ilmu ladunni diperoleh langsung dari Allah, tanpa melalui proses penginderaan atau pemikiran melainkan melalui hati dalam bentuk ilham

Ø  Ilmu sebagai objek
Menurut pandangan imam Al- ghazali ilmu dikataan sebagai objek dapat dibagimenjadi 3 kelompok yaitu :
1.      Ilmu pengetahuan yang tercela secara mutlak baik sedikit maupun banyak. Ilmu ini tercela karena tidak memiliki nilai manfaat, baik di dunia maupun akhirat. Contohnya, ilmu sihir, azimat, nujum dan ilmu tentang ramalan nasib.
2.      Ilmu pengetahuan yang terpuji baik sedikit maupun banyak. Ilmu pengetahuan ini terpuji secara mutlak dapat melepaskan manusia atau yang mempelajarinya dari perbuatan tercela, menyucikan diri, membantu manusia mengetahui kebaikan dan mengerjakannya, memberitahu manusia kejalan dan usaha mendekatkan diri kepada Allah dalam mencari ridhaNya guna mempersiapkan dunia untuk kehidupan akhiat yang kekal.
Contoh: ilmu agama dan ilmu tentang beribadah.
3.      Ilmu pengetahuan yang dalam kadar tertentu terpuji, tetapi jika memperdalaminya tercela. Menurut imam Al-ghazali ilmu tersebut jika diperdalam menimbulkan kekacauan pikiran dan keraguan yang akhirnya cenderung mendorong manusia kufur dan ingkar.
Contonya: ilmu ketuhanan dan cabang ilmu filsafat
Criteria suatu ilmu pengetahuan sebagai objek dapat digolongkan sebagai ilmu yang tercela apabila ada indikasi
·         Mendatangkan bahaya bagi pemiliknya dan bagi orang lain
·         Mendatangkan bahaya bagi pemiliknya
·         Tidak member manfaat bagi pemiliknya
Jadi menurut pandangan imam al-ghazali setiap ilmu pengetahuan yang dipelajari harus dikaitkan dengan nilai moral dan nilai manfaat. Dari segi nilai manfaat bagi setiap diri seorang muslim Al-ghazali membagai ilmu pengetahuan menjadi 2 kelompok:
·         Ilmu yang wajib ( fardhu ‘ain ) wajib dipelajari setiap individu. Contonya seperti ilmuagama, ilmu yang bersumber pada kitab Allah.
·         Ilmu yang hokum mempelajarinya fardhu kifayah yaitu ilmu yang digunakan untuk memudahkan urusan duniawi seperti ilmu hitung, ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu pertanian, ilmu politik dan jahit menjahit.

D.    Metote Pendidikan Al Ghazali
            Al Ghazali adalah berpaham idealisme yang konsekuen terhadap agama. Dalam masalah pendidikan,Al Ghazali lebih cenderung berfaham empirisme,oleh karena itu beliau sangat menekankan pengaruh pendidik terhadap anak didik,seperti yang dicontohkan pada:[4]
·         Kitab Ihya’ ulumuddin juz III diuraikan bahwa metode untuk melatih anak adalah salah satu dari hal-hal yang amat penting.anak adalah amanat yang dipercayakan pada orang tuanya,oleh karena itu harus dibiasakan dengan sifat-sifat yang baik.
            Dalam menbahas masalah belajar Al Ghazali lebih menekankan potensi rasio dari pada potensi kejiwaan yang lain. Sedangkan dalam mendidik Al Ghazali mengambil sistem yang berasaskan keseimbangan antara kemampuan rasio dan kekuasaan Tuhan,antara kemampuan penalaran dengan pengalaman mistik yang membarikan ruang bekerjanya akal pikiran,dan keseimbangan attara berfikir deduktif logis dengan pengalamn empiris manusia. Metode pendidikan yang diinginkan diantaranya lebil menekankan pada perbaikan sikap dan tingkah laku para pendidik dalam memdidik,seperti:
·         Guru harus bersikap mencintai muridnya seperti anaknya sendiri.
·         Guru tidak usah mengharapkan upah dari tugas pekerjaannya,karena mendidik merupakan tugas pekerjaan mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw.
·         Guru harus memberi nasihat pada muridnya.
·         Guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat.
·         Guru harus memberi contoh yang baik dan tauladan yang indah di mata anak didik
·         Guru harus mengajarkan apa yang sesuai dengan tingkat kemampuan akal anak didik.
·         Guru harus mengamalkan ilmunya,karena ia menjadi idola di mata anak.
·         Guru harus dapat memahami jiwa anak didiknya.
·         Guru harus dapat mendidik keimanan ke dalam pribadi anak didiknya.
         
            Dengan demikian metode pendidikan yang harus dipergunakan oleh para pendidik adalah berprinsip “child centered“ yang lebih mementingkan anak didik daripada pendidik itu sendiri. Dalam uraian yang lain Al Ghazali menginginkan pendidikan diarahkan kepada pembentukan akhlak mulya.Bagaimanapun anak telah memiliki berbagai ilmu dan pengalaman,akan tetapi akhlak mulia harus mendasari hidupnya.Akhlak harus bersumber iman kepada Allah.
            Dalam mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik imam Al-ghazali menitik beratkan pada ilmu pengetahuan yang digali dari kandungan Al-Qur’an karena ilmu model ini akan bermanfaat bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat Karena dapat menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebaliknya ilmu bahasa dan gramatika hanya berguna untuk mempelajari ilmu agama atau hanya berguna dalam keadaan darurat saja. Sedangkan ilmu kedokteran dan teknologi hanya berguna bagi kehidupan manusia didunia.
                        Sejalan dengan itu imam Al-ghazali mengusulkan beberapa ilmu pengetahuan yang harus dipelajari anatara lain:
·         Ilmu Al-Qur’an dan ilmu agama
Contonya, hadist, fiqih dan tafsir
·         Sekumpulan bahasa, nahwu dan makhraj serta lafadz-lafadznya, karena ilmu ini berfungsi membantu ilmu agama
·         Ilmu-ilmu yang fardhu kifayah yaitu ilmu kedokteran dan teknologi yang beraneka ragam jenisnya
·         Ilmu kebudayaan seperti syair sejarah dan beberapa cabang filsafat
                        Dari sini Nampak bahwa Al-ghazali menggunakan 2 pendekatan dalam ilmu pengetahuan:
·         Pendekatan fiqih melahirkan pembagian ilmu yang wajib dan fardhu kifayah
·         Pendekatan tasawuf ( akhlak ) melahirkan pembagian ilmu yang terpuji dan tercela
                        Corak pendidikan yang dikembangkan oleh Al-ghazali dipengaruhi oleh tasawuf dan fiqih yang Nampak pada konsep pendidikannya sistematik dan komprehensif juga secara konsisten sejalan dengan sikapa dan kepribadiannya sebagai seorang sufi. Konsep pendidikan Al-ghazali merupakan aplikasi dan response dari jawabanya terhadap permasalahan social dan kemasyarakatan pada waktu itu.


[1] Jalaluddin, Filsafat P endidikan Islam, Jakarta: Raja gravindo,1996, hal : 139
[2] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : logos wacana ilmu, 1997, hal: 159
[3] Ibid, hal: 139
[4] Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Hal: 153
Posted by Rosyida Rachmawati
Labels: Makalah Filsafat Pendidikan Islam

sumber : http://coretan-rossi.blogspot.com/2011/04/pendidikan-islam-al-ghozali.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar